“Akulah petualang yang mencari kebenaran. Akulah manusia yang mencari makna dan hakikat kemanusiannya di tengah manusia. Akulah patriot yang berjuang menegakkan kehormatan, kebebasan, ketenangan, dan kehidupan yang baik bagi tanah air..” -Hasan al Banna-



Sebuah Otokritik Nurani

Presiden Mahasiswa
BEM-KBM STT Telkom

Sambutan Presiden Mahasiswa
BEM-KBM STT Telkom
2005 / 2006

Sebuah Otokritik Nurani

Bismillahirahmaanirrahiim...

Kepada mahasiswa, pemuda yang merindukan kejayaan...
Kepada mahasiswa, pemuda yang senantiasa menggoreskan tinta emas perjuangan...
Kepada rakyat yang kebingungan, kami persembahkan dedikasi ini....

Rekan – rekan mahasiswa, rekan – rekan seperjuangan....
Salam Mahasiswa....
Mahasiswa, sebuah makna yang tak pernah lepas dari kontekstual pergerakan. Waktu telah membuktikan, ketika sejarah menorehkan episode demi episode yang menggambarkan betapa heroiknya perjuangan para pemuda, khususnya mahasiswa, dalam rangka mengekspresikan idealismenya ketika melihat represivitas tirani dan kekuasaan yang tidak sesuai dengan nurani.

Rekan – rekan mahasiswa....
Kita dapat melihat bagaimana perjuangan rekan – rekan kita di Hungaria dengan peristiwa Petrofi-nya, dimana ditutup dengan sebuah pembantaian massal oleh Tentara Merah yang saat itu dijadikan ‘alat’ kekuasaan.
Kita dapat melihat keberhasilan Che Guevara dalam menggulingkan diktator Batista di ‘hot blood countries’ , Amerika Latin.
Dan beberapa tahun silam, sebuah peristiwa anak negeri yang mungkin masih teringat segar di mata dan pikiran kita, bagaimana pergerakan mahasiswa era ’98 mampu menggulingkan rezim Soeharto.
Rekan – rekan seperjuangan....
Sederet nama harum memberikan penanda, bahwa pergerakan mahasiswa senantiasa merepresentasikan aspirasi nurani, bertolak dari sebuah ketidak-kondusifan sosial. Ketika kekuasaan tirani mencoba menghempaskan nilai – nilai asasi, ketika sebuah kecarut-marutan terjadi dengan legal-nya, maka mahasiswa dan pemuda yang diidentikkan sebagai corong perubahan senantiasa menggerakkan kaki dan tangannya, melepaskan gembok – gembok mulut dan hatinya, dengan bermodalkan mesiu semangat perjuangan, maju ke medan perang, menyambut tabuhan genderang perang, demi mempersembahkan cita – cita luhurnya, bergerak bersama rakyat untuk sebuah perubahan menuju perbaikan.

Rekan – rekan mahasiwa, se-bangsa dan se-tanah air...
Saat ini kita ketahui bersama, bahwa peran mahasiswa sebagai oposisi konstruktif, balanced power atas kekuasaan politik negara, menjadi suatu hal yang tidak bisa di-nafik-kan begitu saja. Artinya, peran mahasiswa dalam segala bidang, baik sosial, politik, keprofesian, dan lain – lain, merupakan hal yang harus selalu kita garis bawahi.
Pemuda, khususnya mahasiswa, bukanlah waktunya lagi untuk acuh terhadap kondisi lingkungan. Kepedulian kita sebagai mahasiswa terhadap lingkungan kita (selain sebagai sebuah ke-fitrah-an kita sebagai manusia) merupakan suatu konsekuensi yang akan menentukan diri kita untuk bisa diterima dalam suatu komunitas sosial.
Kondisi yang ada saat ini adalah adanya suatu opini publik yang memberikan kesan eksklusivitas mahasiswa. Memang, mahasiswa adalah kaum intelek, sosial-demokrat, pengusung panji – panji moral dan nurani, namun semua itu hanyalah sebuah formalitas belaka ketika kita sebagai mahasiswa tidak mampu menunjukkan eksistensi kita kepada lingkungan kita. Mahasiswa tidak bisa berjalan tanpa masyarakat, dan begitu pula masyarakat, mereka membutuhkan mahasiswa sebagai sosok pemuda yang akan menjadi perisai atas sebuah babak baru perjuangan asasi.
Ketika kita sebagai mahasiswa belum mampu memahami akan eksistensi dan peran kita, maka akan begitu mudahnya pragmatisme – pragmatisme sosial untuk masuk ke dalam silogisme kita. Kita berharap bahwa kemurnian idealisme kita sebagai mahasiswa akan tetap terjaga dengan senantiasa mengasah ketajaman intuisi kita terhadap segala realitas sosial yang terjadi.

Rekan – rekan mahasiswa, rekan agen perubahan.....
Yang kita perlukan saat ini adalah kemauan dan kemampuan diri kita untuk mendeklarasikan status kita sebagai orang yang merdeka.
Orang merdeka yang senantiasa memikirkan masa depan bangsa.....
Orang merdeka yang senantiasa mengisi dirinya dengan pemikiran – pemikiran pembaharu....
Orang merdeka yang senantiasa bergerak bersama rakyat, berbekal nurani dan moral...
Mahasiswa bukanlah angin malam yang hanya berhembus sepoi dan sekali berlalu. Karakter mahasiswa bagaikan air, memberikan pelepas dahaga dalam relung jiwa bangsa. Mahasiswa memberikan pencerahan sosial, pendobrak semangat keterbangkitan umat untuk mampu mendedikasikan dirinya sebagai sang pemilik bangsa.
Yang kita perlukan saat ini adalah usaha nyata. Hidup tidak hanya sekedar untuk bermimpi saudaraku.... Namun, tanpa bermimpi, segala sesuatu yang tampak mustahil tidak akan pernah terjadi. Jadi, kita sebagai mahasiswa haruslah mampu mensinergikan cita - cita dan potensi kita. Kita sebagai mahasiswa harus mau merealisasikan mimpi indah kita.

Rekan – rekan mahasiswa, Sang Pewaris Peradaban....
Marilah kita mencoba untuk mempersembahkan yang terbaik dalam hidup kita. Diantara yang baik, pasti ada yang terbaik, dan yang terbaik adalah hak bagi kita selaku hamba untuk mendapatkannya.
Namun kita harus memahami bahwa :
Kemenangan hanyalah untuk orang yang berjuang....
Kemenangan merupakan buah dari kesungguhan....
Kemenangan terlahir dari usaha nyata...
Dan ketika kita ingin menjadi pahlawan, maka bukan saatnya lagi bagi kita untuk terlarut dalam mimpi – mimpi indah kita. Namun pahlawan adalah orang yang maju ke medan perang. Pahlawan adalah orang yang mampu mendayagunakan semangat dan potensinya, akal dan nafsunya untuk sebuah perubahan menuju perbaikan......

Mahasiswa adalah seorang pemuda yang memiliki kekuatan hati dalam bertindak, sehingga kebenaran selalu menyertainya....
Mahasiswa adalah seorang pemuda yang memiliki keikhlasan jiwa dalam bertindak, sehingga kemudahan selalu menyertainya....
Mahasiswa adalah seorang pemuda yang memiliki kesungguhan semangat, elan membara, sehingga selalu kebaikan mengikutinya....
Mahasiswa adalah seorang pemuda yang memiliki kemauan untuk berkorban, sehingga kemenangan adalah buah dari perjuangannya....

Katakan hitam, adalah hitam….
Katakan putih, adalah putih….
Untuk kebenaran dan keadilan….
Menjunjung totalitas perjuangan….

Seluruh rakyat dan mahasiswa….
Bersatu padu bergerak bersama….
Berbekal moral intelektual ….
Selamatkan Indonesia tercinta….
Istana Perjuangan, 1 Juni 2005


Tri Wahyu Yunianto
Presiden Mahasiswa

Saudaraku….
Dengan segala hormat, hati ini :
Kami memohon do’a untuk suatu keteguhan hati dan prinsip…
Kami memohon teguran untuk suatu kelengahan….
Kami memohon nasihat untuk suatu kekhilafan kami….
Semoga Anda tak salah memilih seorang pemimpin….
Dan kami tak salah memilih rakyat…

…..Ya Tuhanku, masukkanlah aku secara masuk yang benar, & keluarkan aku secara keluar yang benar, dan berikanlah kepadaku dari sisi Engkau kekuasaan yang menolong….

posted by ENDONISEA @ 00:28,

0 Comments:

Post a Comment

<< Home