“Akulah petualang yang mencari kebenaran. Akulah manusia yang mencari makna dan hakikat kemanusiannya di tengah manusia. Akulah patriot yang berjuang menegakkan kehormatan, kebebasan, ketenangan, dan kehidupan yang baik bagi tanah air..” -Hasan al Banna-



Entahlah....


Teman....
Sepertinya, sekian lama kita tak bertemu. Ya, romantika kita dulu, seakan menjadi kenangan indah yang tak terlupakan. Rangkaian aktivitas kita saat ini, ternyata telah mengalahkan kenangan - kenangan itu. Kini, usai sudah sedikit dari rangkaian episode hidup kita. Babak baru tlah mulai. Satu demi satu, langkah kaki ini mulai menjauh, menjauh, dan menjauh. Namun, sepertinya hati ini dekat dan semakin mendekat.
Kau ternyata masuk kembali dalam relung sanubari yang tlah sekian lama kering akan persahabatan yang tlah kita bangun dulu. Kegembiraan dan keriangan yang senantiasa menghiasi hari - hari kita. Hilang sejenak dan sekarang terbit kembali.
Kesepian demi kesepian, letih dan lelah semakin hilang. Ternyata kehadiranmu basahi hati ini dengan rekah senyummu. Ya, sekarang diriku telah dapatkan wajah - wajah ikhlasmu. Walaupun aku yakin, sebentar lagi kebersamaan itu akan hilang dibalik masa depan kita. Karena di sana ternyata lebih indah dari sekedar pertemanan kita sekarang.
Terbayang sudah rutinitas itu kembali berulang. Hanya saja, episode itu telah beralih ke lain dunia yang jauh, dimana kita sendiri saat ini belum bisa melihatnya. Akankah esok pagi kita masih melihat sang mentari? Ataukah kau biarkanku sendiri menatap sang mentari tanpa kehadiran senyummu yang penuh pesona, warna kehidupan, semerbak wangi persaudaraan yang tlah kau taburkan dulu.
Kuyakin, setiap kita tlah punya waktu. Ya... Waktu kita untuk sendiri, waktu kita untuk bersama, dan waktu kita untuk menyendiri menunggu kepastian akan nasib kita atas persidangan yang maha agung.
Kita telah bertemu di sini. Dan kita pun akan berpisah di sini.
Semoga kita dipertemukan di surgaNya nanti.
Dan tentunya, kau hadir dengan rekah senyummu, yang tak pernah kulupa.

Selamat gapai hari - hari depanmu yang penuh dengan kemenangan.
Namun, kita harus juga meyakini bahwa kita pernah bersama, dalam hari - hari yang penuh dengan kenangan.

2002, sepertinya kaulah saudaraku yang terindah karunia dari sang Rahman.
Temani hati yang sunyi. Terima kasih kau tlah berikan segalanya.
Keep in spirit brothers...!!!
Where you are now, i'll keep you all in my memories.

posted by ENDONISEA @ 01:36,

0 Comments:

Post a Comment

<< Home