“Akulah petualang yang mencari kebenaran. Akulah manusia yang mencari makna dan hakikat kemanusiannya di tengah manusia. Akulah patriot yang berjuang menegakkan kehormatan, kebebasan, ketenangan, dan kehidupan yang baik bagi tanah air..” -Hasan al Banna-



LPJ kenangan.... (part1)

Jum'at, Sabtu, Ahad, 28-30 April 2006 adalah detik - detik perjuangan akhir di BEM KBM STT Telkom.
Jum'at 28 April, dilakukan sidang pendahuluan. Sidang dimulai pukul 19.30 di ruang seminar SC. Tampak memimpin sidang, presidium 1 : Ronald Ommy, presidium 2 : Yunita Utami.
Saya membawa satu batalyon BEM kabinet 2005-2006. Semua berlangsung natural. Saya, wakil presiden, kepala biro, dan para menteri menduduki kursi paling depan. Mata kami nanar menatap wajah sidang yang terkesan serius. Para anggota dewan yang duduk di sebelah depan-kiri terlihat tersenyum sambil sesekali ngobrol dengan rekan-rekan yang ada di sampingnya. Demikian pula para undangan yang berasal dari mahasiswa umum. Kawan lama di perjuangan kemahasiswaan, Lutfi Hendratmono, Arki Rifazka, Erda Guslinar, dan beberapa wajah baru menghiasi tempat duduk para undangan.
Bismillah.. Sidang Dimulai....
Sidang dibuka dengan ketukan palu sebanyak dua kali.
Presidium memulai sidang pendahuluan malam itu dengan pembahasan agenda sidang Laporan Pertanggungjawaban BEM KBM Semester 2. Tidak begitu seru memang. Walaupun sempat beberapa kali terjadi perang argumentasi antara undangan dengan pihak Dewan Perwakilan Mahasiswa. Kami hanya diam, sesekali mengubah posisi duduk untuk menghilangkan rasa penat dan bosan.
Masuk sekira pukul 20.30, sidang dilanjutkan dengan pembahasan tata tertib sidang. Disini kita mulai pemanasan. Argumentasi demi argumentasi mulai dibenturkan.
Perang argumentasi sangat hebat terjadi antara kami (BEM) dengan undangan. Berbagai kompensasi dituntut untuk menjaga kualitas akan adanya sebuah sidang.
Sampai tiba pukul 21.30, sidang pendahuluan belum selesai. Forum menyepakati dua hal, pertama : sidang tetap dilanjutkan; kedua : bagi peserta putri dipersilakan untuk pulang.
Akhirnya kami melanjutkan sidang pendahuluan itu yang hanya dikomploti oleh kaum adam (garing memang...he..he...).
Tak banyak waktu untuk jeda. Detik demi detik serasa semakin panas. Masing-masing dari kami mencoba untuk mengendalikan alur sidang. Dari undangan dikapteni oleh Lutfi dan Arki. Mereka begitu antusias memanfaatkan momentum sidang yang hanya berlangsung dua kali dalam setahun itu.
Kira-kira jarum jam menunjukkan pukul 23.00. Kami masih menikmati alunan nada-nada interupsi malam itu. Malam semakin larut, namun kami merasa semakin nikmat dalam retorika-retorika nafsu dan emosi. Panas.... dan semua berlangsung begitu semangat.
Mulailah pembahasan masuk ke point persyaratan quorum. Berbagai perbedaan pandangan terjadi di sini.
Anggota Dewan dan undangan memaksakan agar pada point tersebut, BEM dinyatakan quorum apabila dihadiri oleh presma, wapresma, kepala biro, dan para menteri. Kami mengajukan clarification.
Pendapat kami dimentahkan oleh para anggota dewan dan undangan. Dengan berbekal Organizational References sebagai landasan hukum tertinggi di KBM STT Telkom, kami sampaikan alasan kami kenapa kami menolak atas usulan pasal itu.
Yang bertanggung jawab kepada DPM hanyalah Presma dan Wapresma. Kepala Biro dan para menteri beserta staf hanya bertanggung jawab kepada Presma dan Wapresma. Mereka menolak, dengan alasan tanggung jawab moral.
Too much time we got debate...
Akhirnya, perdebatan kami berhenti pada landasan moral dan klausa legal formal.
Kami (BEM) tidak menerima pencampuradukan antara legalitas yuridis dengan konteks moral. Yes.. we're responsible to all... Jelas...
Sanggahan demi sanggahan mengalir begitu saja.
Sampai akhirnya, muncul perdebatan presma, wapresma, kepala biro, dan menteri.
Tiba-tiba ada suara privellege dari belakang. Benar memang, salah satu staf kami merasa privellege atas perdebatan yang seputar presma, wapresma, kepala biro, dan menteri, ada kesan bahwa staf tidak diacuhkan.
Kami terjebak dalam situasi yang cukup panas.
Sebagai jalan keluar, saya selaku pihak yang merasa bertanggung jawab mengajukan privellege. Yes, we're walk out !!!!
Itulah walk out BEM massal pertama kali sepanjang sejarah dalam sidang pertanggungjawaban.
Walk Out, kami keluar ruang sidang dengan muka sedikit kecut atas debat kusir sidang. Presidium yang merasa kebingungan mencoba menenangkan sidang.
Kami menuju istana kami, Istana Perjuangan.
Di tempat itulah, kami menenangkan hati kami. Saya mencoba memberikan deskripsi atas kejadian saat itu.
Walk Out adalah upaya terakhir atas dead lock-nya sidang. We're on the track, but they're not understand. Dari pada memperpanjang maslaah, kita mengalah saja dengan keluar.
Silakan mereka berdiskusi.
Kami Walk Out sampai ada kepastian dari sidang atas permasalahan tadi.
Di Istana, kami istirahat sejenak melepas penat. Minum teh botol walau hanya satu untuk beramai-ramai. Kebersamaanlah yang kami rasakan saat itu begitu mengental.
Akhirnya, tiga puluh menit kemudian kami dipanggil presidium untuk mesuk kembali ke arena sidang.
Kami bergegas, menuju anak tangga, dan we're start our discussion again.
Pasca-Walk Out kami, sidang menyepakati usulan kami. Kami lega akhirnya.
Sidang pun dilanjutkan sampai pukul 00.30 waktu jam presidium.
Yah.. akhirnya sidang di-break, dilanjutkan hari kemudian.
Kami bangkit dengan suasana cukup letih. Perutpun masih keroncongan.
But, no problem. At there, the history will be written....

Got Lunch, delicious fried rice. Went to sleep in my palace, about 02.30.
May be, this is a part of our struggle..
Keep on spirit...

posted by ENDONISEA @ 13:40,

2 Comments:

At 3:34 PM, Anonymous Anonymous said...

Aslmkm..
LPJ Kenangan, dari tulisan KK ni aq jd bs ngebanyangin gmn serunya LPJ BEM saat tu [ sori pak ^0^ aq ga dtg LPJ jum'at n sabtu :)]
I'm sure u're great enough in writting, but I suggest u to b more carefull in usin' English(watch out with grammar, context, etc)
Siapa tau nanti KK nulis buku, jurnal, atau tulisan lepas lainnya yg berbahasa Inggris, n terpublish lebih world-wide lagi. kan ga turun pamor jadinya (hehe..aq tau dirimu jaim banget)
Keep on fighting!!!

-TR-

 
At 6:13 PM, Anonymous Anonymous said...

:)

 

Post a Comment

<< Home