“Akulah petualang yang mencari kebenaran. Akulah manusia yang mencari makna dan hakikat kemanusiannya di tengah manusia. Akulah patriot yang berjuang menegakkan kehormatan, kebebasan, ketenangan, dan kehidupan yang baik bagi tanah air..” -Hasan al Banna-



Think for a moment

Tampaknya pekan ini tidak ada lagi. TW mudik ke mertuanya. Pulang sekitar Ahad. Nanti dikabarin lagi.
Sender : Indra Kusumah
04.05.07 15:33

Sepertinya tidak ada yang salah dengan isi dari kalimat SMS konfirmasi dari seorang rekan saya diatas. Tetapi bagi saya,

ada sesuatu yang janggal terkait dengan isi berita. Ya... disana saya dikabarkan sedang pulang ke rumah mertua saya, padahal anda tahu sendiri kalaupun saya memiliki agenda pulang paling hanya dua tempat yang menjadi tujuan, pertama adalah pulang ke kostan saya dan yang kedua adalah pulang kampung untuk menjenguk ibu di rumah. Tetapi disana dikabarkan bahwa saya sedang pulang ke rumah mertua saya. Ha..ha.. Jika SMS tersebut dikirim beberapa bulan kedepan, mungkin saja ada benarnya, tetapi menjadi perkara lain karena SMS tersebut dikirim tadi sore yang menurut ‘pengamatan para ahli’ sampai detik ini saya masih dinyatakan sebagai ‘client dengan modestand-alone’ alias bujangan. Jadi, kalaupun saya dikabarkan telah memiliki mertua, maka saya kira setiap orang sudah bisa menebak bahwa berita tersebut salah. Tetapi saya yakin bahwa kesalahan yang terjadi pada pesan tersebut bukanlah sesuatu yang dibuat secara sengaja oleh rekan saya.
Saya tidak ingin membahas lebih lanjut terkait dengan fantastisitas kekeliruan berita tersebut yang membuat saya juga menjadi semakin kepikiran (maklum, namanya juga manusia... J), melainkan saya ingin mencoba mengkaji secara logis terkait dengan kemungkinan-kemungkinan yang menyebabkan kejadian-kejadian ketidaksengajaan yang mungkin seringkali kita lakukan dan berbuah kesalahan. Pertama kali perlu saya sampaikan bahwa kasus ketidaksengajaan muncul karena sesuatu yang memang tidak diupayakan untuk disengaja agar terjadi alias bermakna force-majeure. Termasuk untuk kasus diatas, saya yakin bahwa rekan saya juga tidak secara sadar telah menulis nama saya disana. Ada beberapa kemungkinan yang menyebabkan ketidaksengajaan yang berbuah kekeliruan seperti yang dialami oleh rekan saya tersebut. Pertama, kurangnya perhatian atau konsentrasi saat kita melakukan suatu aktivitas. Hampir dapat dipastikan bahwa seluruh rangkaian aktivitas manusia berawal dari susunan logika-logika yang nantinya akan menjadi kerangka landasan dalam bertindak. Kurangnya konsentrasi saat kita melakukan suatu aktivitas biasanya akan membuat kita tidak optimal dalam menyelesaikan aktivitas tersebut. Bahkan tidak saja kurang optimal, tetapi bisa jadi kesalahan demi kesalahan yang akan kita dapatkan. Saya kira tidak masalah jika kesalahan yang terjadi tidak tergolong fatal. Namun bagaimana jika yang terjadi adalah sebaliknya? Walaupun begitu, fatal ataupun tidak fatal tetap saja akan menimbulkan penyesalan karena telah terjadi sebuah kesalahan. Kedua, beratnya beban pikiran. Saya kira, tidak ada satu manusiapun di dunia ini yang terbebas dari masalah. Setiap masalah otomatis akan memerlukan strategi khusus untuk memecahkannya. Mungkin saja saking beratnya beban permasalahan sehingga mampu menyita semua perhatian kita dalam rangka mengatasi permasalahan tersebut yang membuat kita menghiraukan permasalahan-permasalahan yang lain yang mungkin kita anggap lebih sepele.
Walaupun begitu, rangkaian ketidaksengajaan tidak selalu membawa kesalahan yang membuat kita mendapat kesialan. Mungkin saja dari ketidaksengajaan yang kita lakukan kita mendapat suatu kebaikan, sebagai contoh mendapat teman baru, mengkaribkan persahabatan yang telah berlangsung, dan sebagainya. Meskipun ketidaksengajaan bisa membawa kita kepada kebaikan, satu hal yang harus kita sadari bahwa ketidaksengajaan yang kita lakukan merupakan suatu aktivitas yang lepas dari kontrol manusiawi kita, padahal diri kita senantiasa berharap bahwa setiap aktivitas kita berlangsung secara terkontrol dan terencana. Oleh karena itu, alangkah lebih baik jika kita mencoba untuk berpikir sejenak sebelum mengambil tindakan. Berpikir sejenak untuk menganalisis sesuatu yang sedang kita rasakan serta sesuatu yang akan kita kerjakan agar semua aktivitas kita berlangsung lancar dan berhasil optimal sesuai dengan yang kita harapkan. Wallahua'lam.

posted by ENDONISEA @ 22:53,

0 Comments:

Post a Comment

<< Home